Gubernur Aceh temui Presiden sampaikan masalah bendera

gubernur aceh abdullah zaini menemui presiden susilo bambang yudhoyono dalam istana negara, jakarta, rabu, agar mengatakan perkembangan aceh tergolong masalah lambang dan bendera provinsi serambi mekah tersebut.

bapak presiden menanyakan bagaimana persoalan perihal bendera serta lambang. berbagai itu sudah kami jawab persis seperti bagaimana yang telah terjadi komunikasi selama diantara pemerintah aceh juga dpra dengan pihak kemendagri dan juga menkopolhukam kemarin, ujarnya seusai pertemuan.

dalam kesempatan tersebut, gubernur aceh abdullah zaini menghadap presiden yudhoyono bersama wali nad tengku malek mahmud. sementara presiden didampingi wakil presiden boediono. selain itu serta menteri sekretaris negara sudi silalahi.

pertemuan yang berlangsung dengan tertutup itu berlangsung kurang lebih Salah satu produk.

Informasi Lainnya:

ia menungkapkan mengenai lambang serta bedera aceh, mau dibahas lebih lanjut untuk membeli solusinya serta agar ternyata masa menyenangkan diri.

untuk ini, kami serta bersepakat agar berhadapan selama masa depan dan kita `cooling down` (menyenangkan diri) dulu, katanya.

menurut dia, saat ini adalah saat-saat dan sensitif. agar tersebut, sebaiknya tak berkomentar apakah perturan tersebut akan dipertahankan ataukah dibatalkan.

saya kira tak perlu memberikan komentar pada situ. saudara tahu ini keuntungan yang sensitif. kami mencoba mencari Jalan keluar mesti disadari saja peristiwa selama aceh sudah cukup berlalu, konflik di aceh hingga 20 tahun namun mampu kami selesaikan dalam waktu 6 bulan. bila soal ini kenapa tidak mampu, ujarnya.

sementara itu, perkembangan pembangunan pada aceh, menurut zaini lebih banyak dibicarakan pada kesempatan itu. tergolong pada antaranya mengenai pembangunan properti sakit.

pembangunan langsung mampu diselenggarakan seperti properti sakit, lima `general hospital` properti sakit publik) selama aceh serta memperoleh respons menarik daripada presiden, katanya.

seperti diberitakan, pemerintah provinsi aceh memasang qanun (peraturan pemerintah provinsi aceh) nomor 3/ 2013 mengenai lambang dan bendera aceh. qanun tersebut menuai kontroversi tenntang dengan lambang aceh yang mirip dengan bendera gam.